Skip to main content

Jakarta, 13 September 2024 – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, baru-baru ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro, di Chapada Dos Guimaraes, Brasil. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam memperkuat sektor peternakan Indonesia melalui kolaborasi internasional.

Salah satu hasil penting dari pertemuan tersebut adalah inisiasi Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Asiabeef Biofarma Indonesia (Asiabeef) dan Agropecuaria 31 (31 Group). Kesepakatan ini mencakup rencana investasi besar-besaran untuk pengembangan 100.000 ekor sapi perah tropis asal Brasil yang akan dibudidayakan di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi susu nasional dan mempercepat pencapaian swasembada susu dalam negeri. Investasi yang diperkirakan mencapai nilai Rp 4,5 triliun diharapkan dapat meningkatkan pasokan protein hewani di Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor daging dan susu.

Menteri Amran menekankan bahwa masuknya investor asal Brasil ini akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor peternakan, memperkuat perekonomian pedesaan, dan mendukung upaya swasembada daging serta susu.

“Kehadiran investor asal Brasil ini dapat turut mendukung upaya kita untuk swasembada daging dan susu,” ujar Amran dalam keterangan tertulisnya.

Mentan Amran juga mengungkapkan harapannya agar Indonesia dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan protein dari dalam negeri. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan peternakan harus dilakukan secara besar-besaran dengan dukungan investasi yang kuat.

Dalam pertemuan itu, Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro, menyampaikan komitmennya untuk segera berkunjung ke Indonesia bersama sejumlah pengusaha besar di sektor peternakan. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi kerja sama lanjutan antara kedua negara dalam membangun sektor peternakan Indonesia yang lebih maju.

Bilateral Usai G20 Agriculture Ministerial Meeting (AMM)

Pertemuan bilateral Indonesia-Brasil ini dilangsungkan setelah Menteri Amran menghadiri G20 Agriculture Ministerial Meeting (AMM). Pada kesempatan tersebut, Amran menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mentransformasi sistem pertanian dan pangan secara holistik. Ia juga memaparkan sejumlah capaian penting Indonesia dalam bidang pertanian, termasuk swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021, serta surplus produksi jagung, bawang merah, kelapa sawit, ayam, dan telur.

Menteri Amran menyoroti tantangan global dalam meningkatkan produksi pangan, terutama dalam menghadapi perkiraan pertumbuhan populasi global yang mencapai 8,6 miliar pada tahun 2030. Ia menyampaikan bahwa Indonesia akan mengambil langkah strategis dengan menekankan solusi fleksibel dan inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan, sambil tetap melestarikan sumber daya alam yang semakin terbatas.

“Kita harus meningkatkan produksi pangan sambil melestarikan sumber daya alam kita yang semakin menipis,” tegas Amran.

Sebagai penutup, Amran mengajak seluruh anggota G20 untuk bekerja sama dalam membangun sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, serta berbagi praktik terbaik guna mengatasi tantangan global di bidang pangan.

Kerja sama antara Indonesia dan Brasil ini menjadi bagian penting dari strategi besar pemerintah Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan, sekaligus memperkokoh ketahanan pangan nasional.

Kerja Sama Indonesia-Brasil dalam Pengembangan Peternakan Sapi Perah Tropis untuk Swasembada Susu

Jakarta, 13 September 2024 – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, baru-baru ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro, di Chapada Dos Guimaraes, Brasil. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam memperkuat sektor peternakan Indonesia melalui kolaborasi internasional.

Salah satu hasil penting dari pertemuan tersebut adalah inisiasi Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Asiabeef Biofarma Indonesia (Asiabeef) dan Agropecuaria 31 (31 Group). Kesepakatan ini mencakup rencana investasi besar-besaran untuk pengembangan 100.000 ekor sapi perah tropis asal Brasil yang akan dibudidayakan di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi susu nasional dan mempercepat pencapaian swasembada susu dalam negeri. Investasi yang diperkirakan mencapai nilai Rp 4,5 triliun diharapkan dapat meningkatkan pasokan protein hewani di Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor daging dan susu.

Menteri Amran menekankan bahwa masuknya investor asal Brasil ini akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor peternakan, memperkuat perekonomian pedesaan, dan mendukung upaya swasembada daging serta susu.

“Kehadiran investor asal Brasil ini dapat turut mendukung upaya kita untuk swasembada daging dan susu,” ujar Amran dalam keterangan tertulisnya.

Mentan Amran juga mengungkapkan harapannya agar Indonesia dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan protein dari dalam negeri. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan peternakan harus dilakukan secara besar-besaran dengan dukungan investasi yang kuat.

Dalam pertemuan itu, Menteri Pertanian Brasil, Carlos Favaro, menyampaikan komitmennya untuk segera berkunjung ke Indonesia bersama sejumlah pengusaha besar di sektor peternakan. Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi kerja sama lanjutan antara kedua negara dalam membangun sektor peternakan Indonesia yang lebih maju.

Bilateral Usai G20 Agriculture Ministerial Meeting (AMM)

Pertemuan bilateral Indonesia-Brasil ini dilangsungkan setelah Menteri Amran menghadiri G20 Agriculture Ministerial Meeting (AMM). Pada kesempatan tersebut, Amran menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mentransformasi sistem pertanian dan pangan secara holistik. Ia juga memaparkan sejumlah capaian penting Indonesia dalam bidang pertanian, termasuk swasembada beras pada tahun 2017, 2019, 2020, dan 2021, serta surplus produksi jagung, bawang merah, kelapa sawit, ayam, dan telur.

Menteri Amran menyoroti tantangan global dalam meningkatkan produksi pangan, terutama dalam menghadapi perkiraan pertumbuhan populasi global yang mencapai 8,6 miliar pada tahun 2030. Ia menyampaikan bahwa Indonesia akan mengambil langkah strategis dengan menekankan solusi fleksibel dan inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan, sambil tetap melestarikan sumber daya alam yang semakin terbatas.

“Kita harus meningkatkan produksi pangan sambil melestarikan sumber daya alam kita yang semakin menipis,” tegas Amran.

Sebagai penutup, Amran mengajak seluruh anggota G20 untuk bekerja sama dalam membangun sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, serta berbagi praktik terbaik guna mengatasi tantangan global di bidang pangan.

Kerja sama antara Indonesia dan Brasil ini menjadi bagian penting dari strategi besar pemerintah Indonesia untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan, sekaligus memperkokoh ketahanan pangan nasional.

Kementerian Pertanian Tegas Memberantas Korupsi: Mentan Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih-Bersih di Internal

Jakarta, 10 September 2024 – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Dalam aksi cepat dan tegas, seorang direktur di Kementerian Pertanian, IM dicopot dari jabatannya setelah terungkap terlibat dalam skandal pengadaan barang dan jasa. Pencopotan ini dilakukan segera setelah laporan diterima pada subuh hari.

Tak hanya itu, pada 29 Agustus 2024, Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Fausiah T Landja melaporkan dugaan tindak pidana penipuan terkait proyek pengadaan alat pertanian kepada pihak berwajib. Kasus ini melibatkan pihak-pihak yang mencatut nama Fausiah untuk memperoleh keuntungan ilegal. Polisi bertindak cepat dengan memanggil pihak terkait setelah laporan diajukan pekan lalu.

Mentan Amran Sulaiman, yang kembali menjabat pada Oktober 2023, terus menjalankan program bersih-bersih di lingkungan Kementan, terutama dalam menindak oknum yang terlibat dalam praktik korupsi. Beliau secara tegas memerintahkan Inspektorat Jenderal untuk mengusut laporan tentang calo yang meminta fee kepada kontraktor. Mentan juga tak ragu untuk melaporkan oknum yang terbukti terlibat langsung kepada aparat penegak hukum.

Sejak pertama kali menjabat sebagai Mentan pada 2014, Amran Sulaiman telah melakukan mutasi dan demosi terhadap 1.479 pegawai, memberikan sanksi kepada 844 pegawai, bahkan memecat beberapa pegawai karena terbukti melakukan penyelewengan. Komitmen ini juga terlihat saat beliau mengapresiasi tim seleksi CPNS kala adik iparnya gagal dalam seleksi CPNS Kementan pada 2017, serta menolak permintaan bantuan dari sahabatnya terkait proyek pengadaan pupuk senilai Rp100 miliar.

Keberhasilan Mentan dalam menciptakan pemerintahan yang bersih juga tercermin dari berbagai penghargaan yang diraih Kementerian Pertanian, termasuk penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas sistem pengendalian gratifikasi terbaik dan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan selama tiga tahun berturut-turut.

Kebijakan tegas Mentan dalam memerangi korupsi telah membawa dampak positif bagi sektor pertanian Indonesia. Pada 2017, 2019, 2020, dan 2021, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras tanpa perlu mengimpor beras medium. Atas prestasi ini, FAO memberikan penghargaan tertinggi Agricola Medal kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk pengakuan atas keberhasilan Indonesia dalam sektor pangan.

Dengan dedikasi dan tindakan nyata yang terus dilakukan, Mentan Andi Amran Sulaiman tidak hanya memperkuat integritas Kementerian Pertanian, tetapi juga memastikan keberlanjutan pembangunan sektor pertanian yang bersih, transparan, dan akuntabel demi kesejahteraan petani dan masyarakat Indonesia.

Kunjungan Edukatif: Mahasiswa Universitas Megarezky Pelajari Teknologi Kesehatan Hewan di BBVet Maros

Maros, 9 September 2024 – Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan hewan di Indonesia. Pada hari Senin, BBVet Maros menerima kunjungan akademik dari mahasiswa Program Studi S1 Sains Biomedis, Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan mahasiswa pada dunia laboratorium kesehatan hewan.

Para mahasiswa berkesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana BBVet Maros menjalankan fungsinya sebagai laboratorium kesehatan hewan yang melayani delapan provinsi di wilayah Indonesia timur. Dalam kunjungan ini, mereka mendapatkan penjelasan mengenai proses pengujian laboratorium, mulai dari penerimaan sampel, analisis, hingga laporan hasil diagnosis yang mendukung kesehatan hewan.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga belajar tentang pengelolaan limbah laboratorium, sebuah aspek penting yang menjamin keamanan baik bagi personel laboratorium maupun lingkungan. BBVet Maros menunjukkan standar penanganan limbah yang ketat dan ramah lingkungan, sehingga operasional laboratorium berjalan aman dan berkelanjutan.

Dalam sesi diskusi, para mahasiswa berdialog langsung dengan para medik veteriner BBVet Maros. Diskusi tersebut berfokus pada pentingnya peran tenaga kesehatan hewan dalam menjaga kesehatan hewan serta melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit zoonosis. Para mahasiswa pun antusias bertanya seputar tantangan yang dihadapi di lapangan dan cara tenaga kesehatan hewan bekerja dalam situasi darurat penyakit hewan.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan, BBVet Maros dan Universitas Megarezky juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang membuka peluang kerja sama lebih lanjut. Nota kesepahaman ini mengatur kemudahan akses bagi mahasiswa Universitas Megarezky untuk melakukan kegiatan magang di BBVet Maros serta mendukung penelitian yang relevan dengan kesehatan hewan. Diharapkan, kerja sama ini dapat membantu mencetak tenaga kesehatan hewan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di dunia profesional.

Kepala BBVet Maros, drh. H. Agustia, M.P., menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini dan berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut. “Kami sangat terbuka bagi insan pendidikan yang ingin belajar dan berkontribusi dalam pengembangan kesehatan hewan di Indonesia. Kami percaya bahwa kerja sama antara BBVet Maros dan dunia akademik akan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkompeten dan berkualitas di masa depan,” ujar drh. H. Agustia.

Kunjungan ini diakhiri dengan foto bersama dan ucapan terima kasih dari kedua belah pihak. BBVet Maros berharap kunjungan ini memberikan wawasan baru bagi para mahasiswa mengenai bidang kesehatan hewan. Semoga kerja sama ini semakin menguatkan sinergi antara dunia pendidikan dan praktik kesehatan hewan di lapangan.

Dengan semangat meningkatkan kompetensi generasi muda di bidang kesehatan hewan, BBVet Maros terus membuka pintu bagi berbagai institusi pendidikan untuk berkolaborasi. Terima kasih kepada Universitas Megarezky atas kunjungannya, semoga membawa manfaat bagi semua pihak!

BBVet Maros Berpartisipasi dalam Pelatihan Bioinformatika NGS untuk Pengendalian Penyakit Hewan

Surabaya, 6 September 2024 – Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros berpartisipasi dalam Pelatihan Analisa Bioinformatika Next Generation Sequencing (NGS) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan FAO ECTAD. Pelatihan ini berlangsung di Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma, Surabaya, dari tanggal 2 hingga 6 September 2024.

Acara pelatihan resmi dibuka oleh Kepala BBVF, drh. Edy Budi Susila, M.Si., yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas laboratorium kesehatan hewan di Indonesia. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh drh. Syafrison Idris, M.Si., Ketua Kelompok Pengamatan Penyakit Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan, mewakili Direktur Kesehatan Hewan. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan laboratorium dalam melakukan pemeriksaan penyakit secara genetik, yang diharapkan dapat berperan signifikan dalam meningkatkan efektivitas penanganan dan pengendalian penyakit hewan.

BBVet Maros diwakili oleh drh. ST. Nurul Muslinah Muhiddin, Medik Veteriner Muda dari Laboratorium Bioteknologi, yang mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Materi yang disampaikan mencakup keterampilan dasar analisis bioinformatika, serta penggunaan teknologi Oxford Nanopore Sequencing. Pelatihan dipandu oleh para ahli dari The Pirbright Institute (FAO World Reference Laboratory for Foot and Mouth Disease), yaitu Dr. Antonello Di Nardo dan Dr. Andrew Shaw, dengan dukungan fasilitator dari Tim Laboratorium Penyakit Mulut dan Kuku BBVF Pusvetma.

Dengan pelatihan ini, diharapkan kapasitas laboratorium veteriner dalam mendeteksi dan menganalisis penyakit hewan berbasis genetik dapat meningkat. Hal ini akan membantu menghasilkan pengujian yang lebih akurat, cepat, dan efisien. Peningkatan kualitas diagnostik ini berperan penting dalam pengendalian penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia, yang pada gilirannya akan mendukung pemerintah dalam memitigasi dampak wabah penyakit pada sektor peternakan nasional.

Peninjauan Program Pompanisasi di Jeneponto: Upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian

Jeneponto, 4 September 2024 – PJ Bupati Jeneponto, Junaedi B., S.Sos., M.H., bersama Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si., dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Pertanian, Prof. Dr. Ir. Yusran Jusuf, S.Hut., M.Si., IPU., melakukan peninjauan terhadap instalasi Pompanisasi di dua lokasi di Kabupaten Jeneponto, yakni Desa Kaluku di Kecamatan Batang dan Desa Arungkeke di Kecamatan Arungkeke. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, drh. H. Agustia, M.P., selaku PJ Program Pompanisasi Kabupaten Jeneponto, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Achmad S. Tunru, S.P., M.Adm.Pemb.

Hasil peninjauan menunjukkan bahwa Program Pompanisasi di kedua lokasi tersebut memberikan hasil yang maksimal. Para petani setempat mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini, sehingga produktivitas sawah mereka meningkat dari yang biasanya hanya satu kali tanam per tahun, kini bisa mencapai tiga kali tanam.

“Terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian atas perhatian dan dukungannya terhadap petani di Kabupaten Jeneponto. Berkat program ini, petani dapat menanam hingga tiga kali dalam setahun,” ujar Junaedi.

Program Pompanisasi terbukti efektif dalam mengatasi masalah penurunan produktivitas sawah akibat kekeringan. Pada musim kemarau seperti saat ini, debit air sungai di sekitar sawah sangat rendah, sehingga petani mengalami kesulitan dalam mengairi lahan mereka. Namun, dengan adanya program ini, kendala tersebut dapat diatasi, dan sawah tetap produktif meskipun dalam kondisi musim kemarau.

BBVet Maros mendukung penuh Program Pompanisasi ini dengan bertanggung jawab atas pelaksanaan program di empat kabupaten, yaitu Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Soppeng. “Hingga tanggal 3 September 2024, Kabupaten Jeneponto telah menerima 972 paket Program Pompanisasi dari total target 1.031 paket, dengan 203 paket pompa telah terpasang. Sementara itu, perluasan area tanam (PAT) telah mencapai 4.709 hektar dari total target 5.434 hektar,” jelas H. Agustia.

Selain peninjauan, PJ Bupati Jeneponto juga memimpin penyaluran 157 paket Program Pompanisasi kepada kelompok tani di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Arungkeke, Kecamatan Batang, Kecamatan Binamo, Kecamatan Tarowang, dan Kecamatan Turatea.

Program Pompanisasi ini merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian di tahun 2024, di mana Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui program ini.

Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan Program Pompanisasi, dapat menghubungi narahubung di nomor 0852-1121-8544.

Wamentan Sudaryono: Program Kementan Dorong Indonesia Menuju Swasembada Beras

JAKARTA, (26/8) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan optimisme terhadap kinerja sektor pertanian Indonesia yang terus mengalami peningkatan produksi, mendekatkan negara pada capaian swasembada pangan.

Sudaryono menjelaskan bahwa tren positif ini terlihat dari data proyeksi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bulan Agustus dan September, di mana produksi beras menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Menurut data BPS, produksi beras pada bulan Agustus tercatat mencapai 2,84 juta ton, dan pada bulan September naik menjadi 2,87 juta ton. Sementara itu, BPS juga memperkirakan bahwa produksi beras pada bulan Oktober akan mencapai 2,59 juta ton.

“Data BPS menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam produktivitas beras pada bulan Juli hingga September, yang sebagian besar merupakan hasil dari refocusing anggaran Kementerian Pertanian terkait program pompanisasi dan optimasi lahan rawa yang kami gencarkan tahun ini,” ujar Wamentan Sudaryono di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.

Wamentan menambahkan bahwa pemerintah terus menggencarkan program pompanisasi sebagai solusi untuk memperluas areal tanam (PAT), yang menjadi salah satu langkah strategis menuju swasembada dan upaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Program-program yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian tahun ini telah berhasil meningkatkan produktivitas padi. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia dapat benar-benar menekan impor dan mencapai swasembada pangan,” lanjutnya.

Sudaryono juga menjelaskan bahwa swasembada merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi pertanian, dengan kebijakan impor yang hanya mencakup 10 persen dari total kebutuhan konsumsi.

“Kita ingin mencapai swasembada agar dapat menekan impor. Jika memang harus impor, jumlahnya harus sangat minimal,” pungkasnya.

Upacara Peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia

Sabtu, 17 Agustus 2024, menjadi momen bagi Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) dan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serealia (BPSI Tanaman Serealia) yang bersama-sama melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Upacara ini dilaksanakan dengan penuh rasa syukur di lapangan upacara BPSI Tanaman Serealia, di mana para peserta dengan bangga mengenakan pakaian adat Nusantara sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia.

Kepala BBVet Maros, drh. H. Agustia, M.P., diberikan kehormatan untuk membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, mengingatkan seluruh peserta akan pentingnya menjaga semangat juang dan kebersamaan dalam membangun negeri ini.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan pemilihan pakaian adat terbaik untuk memberikan apresiasi kepada peserta yang telah berpartisipasi. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para purnabakti BBVet Maros sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka selama bertugas. Penyerahan hadiah bagi para peserta lomba semarak kemerdekaan menjadi penutup rangkaian acara dengan penuh kegembiraan.

Dalam momentum peringatan kemerdekaan ini, BBVet Maros menegaskan kembali komitmen kami sebagai pelayan publik untuk terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Semangat kemerdekaan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kita dapat terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

BBVet Maros Monitoring Penyaluran dan Pelaksanaan Program Pompanisasi di Kepulauan Selayar

Kepulauan Selayar, 15 Agustus 2024 – Tim Program Pompanisasi dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros melaksanakan koordinasi dan monitoring pelaksanaan Program Pompanisasi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Hari ini, tiga paket pompa tambahan telah disalurkan, sehingga total 31 paket pompa yang diterima oleh Kabupaten Kepulauan Selayar kini sudah sepenuhnya disalurkan ke kelompok tani.

Sebagai informasi, Kabupaten Kepulauan Selayar telah mengajukan 99 paket pompa dalam Program Pompanisasi, dan hingga saat ini 31 paket telah diterima dan disebarkan. Program ini bertujuan untuk membantu petani dalam menghadapi tantangan irigasi, terutama selama musim kemarau.

Selain penyaluran pompa, Perluasan Area Tanam (PAT) di Kabupaten Kepulauan Selayar masih menjadi perhatian khusus. Saat ini, PAT baru mencapai 345,81 hektar dari target 2.160 hektar. Diperlukan strategi dan upaya yang lebih intensif agar progres PAT dapat lebih optimal dalam waktu dekat, terutama untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah ini.

Program Pompanisasi merupakan program prioritas Kementerian Pertanian di tahun 2024. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, berkomitmen untuk memastikan produktivitas pertanian tetap terjaga, bahkan di tengah musim kemarau. “Program Pompanisasi diharapkan mampu mengatasi kendala irigasi yang dihadapi petani dan meningkatkan hasil produksi mereka,” ujar Menteri Pertanian.

Dengan Program Pompanisasi, petani di Kabupaten Kepulauan Selayar diharapkan dapat lebih siap menghadapi perubahan iklim dan memanfaatkan sumber daya air yang ada secara lebih efektif. Peningkatan PAT serta pemasangan pompa yang tepat waktu akan menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah ini.

Suksesnya Gerakan Minum Susu di Banyumas: Membangun Generasi Sehat dan Cerdas

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan pelaksanaan Gerakan Minum Susu bagi siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berjalan sesuai rencana. Program ini, yang dimulai pada 5 Agustus 2024, bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak melalui peningkatan konsumsi susu.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, meninjau langsung pelaksanaan program di SDN Kalisube pada 12 Agustus 2024. Ia menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini.

Dalam minggu pertama pelaksanaannya, sebanyak 6.454 botol susu segar telah didistribusikan, dengan 88,8% di antaranya diminum habis oleh siswa. Ditjen PKH bersama Dinas Kesehatan setempat terus memantau pelaksanaan program dan memberikan edukasi kepada siswa untuk menghabiskan susu yang diberikan.

Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, menyampaikan rasa syukurnya atas terpilihnya Banyumas sebagai sampel program ini. Ia optimistis bahwa Gerakan Minum Susu akan memberikan manfaat signifikan bagi perkembangan fisik dan kecerdasan anak-anak di Banyumas.

Pelaksanaan Gerakan Minum Susu ini diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional dan mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman saat ini tengah mengumpulkan data untuk mengevaluasi dampak program ini, dengan harapan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.

Dengan pemantauan dan evaluasi ketat, Ditjen PKH berharap Gerakan Minum Susu ini berhasil meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak sekolah dasar di Banyumas serta memperkuat kesadaran tentang pentingnya asupan gizi sejak dini.

Pengembangan Peternakan Ayam Ras Petelur Skala Mikro Kecil: Langkah Nyata Menuju Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Indonesia untuk mengembangkan gerakan ekonomi kerakyatan yang berfokus pada peternakan ayam ras petelur skala mikro kecil. Inisiatif ini menjadi bagian dari program ketahanan pangan nasional yang menargetkan peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui model peternakan berbasis klaster.

Pada Jumat, 9 Agustus 2024, Dirjen PKH, Agung Suganda, bersama Ketua LPER, H. Mulyadi Atma, melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Siti Hamdana Sjamsoedin di Palasari, Cijeruk, Bogor. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kegiatan chick-in ayam pullet petelur, yang menjadi bagian dari program peternakan berbasis klaster yang dilaksanakan secara mandiri oleh panti asuhan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Agung mengapresiasi langkah panti asuhan yang telah berhasil mengembangkan peternakan ayam ras petelur dengan populasi mencapai 10 ribu ekor. Berdasarkan perhitungan Ditjen PKH, panti asuhan ini memiliki potensi untuk menghasilkan 4,32 juta butir telur selama satu siklus produksi, dengan omset harian mencapai Rp. 13 juta atau sekitar Rp. 394 juta per bulan.

Agung menjelaskan bahwa skema peternakan mikro kecil ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar, tetapi juga berkontribusi pada perputaran ekonomi pedesaan. “Ini adalah bentuk nyata dari pemberdayaan ekonomi rakyat melalui skema klasterisasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Agung.

Dalam rangka mendukung program Makan Bergizi, pemerintah juga telah menyusun konsepsi dan roadmap untuk memastikan ketersediaan daging dan telur ayam ras melalui skema klaster peternakan berbasis di pedesaan dan kecamatan. Skema ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.

Agung menambahkan bahwa skema klaster peternakan ayam petelur ini sangat tepat diterapkan di Indonesia karena memiliki keseragaman manajemen budidaya serta efisiensi biaya logistik. Dengan demikian, pola ini tidak hanya menguntungkan peternak dan konsumen, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian wilayah.

Ditjen PKH bersama LPER berkomitmen untuk terus mengawal dan mengembangkan model usaha peternakan ini, agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. Agung juga berharap bahwa pelaku usaha lainnya dapat mengembangkan pola serupa, sehingga turut berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan nasional.

Pelajari lebih lanjut tentang program ini dan langkah-langkah strategis lainnya untuk membangun ketahanan pangan Indonesia di situs web kami.