Skip to main content

Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Tinjau Kesuksesan Program Pompanisasi di Kalimantan Tengah

Kotawaringin Timur, 26 Juni 2024 – Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau langsung pelaksanaan program pompanisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Program ini dirancang untuk menghadapi tantangan gelombang panas global yang mempengaruhi produksi pertanian di banyak negara.

Presiden Jokowi menyampaikan rasa puasnya terhadap keberhasilan program ini yang telah meningkatkan produksi pertanian secara signifikan. “Pompa yang dijalankan saat ini terbukti mampu memberi dampak positif pada peningkatan produksi. Indonesia tetap mempertahankan produksinya di level aman, sementara banyak negara dalam kondisi memprihatinkan,” ungkap Presiden.

Dalam kunjungannya, Presiden juga mengumumkan bahwa pemerintah telah mendistribusikan 20 ribu pompa ke seluruh Indonesia dan berencana menambah jumlah ini hingga 70 ribu unit. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan air pada lahan tadah hujan yang terdampak oleh gelombang panas.

“Pompanisasi ini terbukti mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali tanam dalam setahun menjadi tiga kali. Ini jelas meningkatkan produktivitas para petani,” tambah Presiden.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya program ini sebagai langkah antisipatif terhadap perubahan iklim dan El Nino. “Di Kotawaringin Timur, dengan 30 pompa yang tersedia, kita mampu mengairi lahan seluas 435 hektar. Potensi sawah tadah hujan di wilayah ini mencapai 7.620 hektar, dan kita berharap Indeks Pertanaman dapat meningkat dari IP 100 ke IP 300,” jelasnya.

Dampak positif dari program pompanisasi ini terlihat dari peningkatan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 9,82 persen atau 2.784 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Setiap pompa memiliki target mengairi luas lahan tertentu, dengan pompa 3 inch mengairi 10 hektar dan pompa 4 inch mengairi 15 hektar per musim tanam.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi masalah ketersediaan air dan produktivitas pertanian di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin tidak menentu.

No Comments yet!

Your Email address will not be published.