Skip to main content

Kunjungan Edukatif: Mahasiswa Universitas Megarezky Pelajari Teknologi Kesehatan Hewan di BBVet Maros

Maros, 9 September 2024 – Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan hewan di Indonesia. Pada hari Senin, BBVet Maros menerima kunjungan akademik dari mahasiswa Program Studi S1 Sains Biomedis, Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan mahasiswa pada dunia laboratorium kesehatan hewan.

Para mahasiswa berkesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana BBVet Maros menjalankan fungsinya sebagai laboratorium kesehatan hewan yang melayani delapan provinsi di wilayah Indonesia timur. Dalam kunjungan ini, mereka mendapatkan penjelasan mengenai proses pengujian laboratorium, mulai dari penerimaan sampel, analisis, hingga laporan hasil diagnosis yang mendukung kesehatan hewan.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga belajar tentang pengelolaan limbah laboratorium, sebuah aspek penting yang menjamin keamanan baik bagi personel laboratorium maupun lingkungan. BBVet Maros menunjukkan standar penanganan limbah yang ketat dan ramah lingkungan, sehingga operasional laboratorium berjalan aman dan berkelanjutan.

Dalam sesi diskusi, para mahasiswa berdialog langsung dengan para medik veteriner BBVet Maros. Diskusi tersebut berfokus pada pentingnya peran tenaga kesehatan hewan dalam menjaga kesehatan hewan serta melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit zoonosis. Para mahasiswa pun antusias bertanya seputar tantangan yang dihadapi di lapangan dan cara tenaga kesehatan hewan bekerja dalam situasi darurat penyakit hewan.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan, BBVet Maros dan Universitas Megarezky juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang membuka peluang kerja sama lebih lanjut. Nota kesepahaman ini mengatur kemudahan akses bagi mahasiswa Universitas Megarezky untuk melakukan kegiatan magang di BBVet Maros serta mendukung penelitian yang relevan dengan kesehatan hewan. Diharapkan, kerja sama ini dapat membantu mencetak tenaga kesehatan hewan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di dunia profesional.

Kepala BBVet Maros, drh. H. Agustia, M.P., menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini dan berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut. “Kami sangat terbuka bagi insan pendidikan yang ingin belajar dan berkontribusi dalam pengembangan kesehatan hewan di Indonesia. Kami percaya bahwa kerja sama antara BBVet Maros dan dunia akademik akan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkompeten dan berkualitas di masa depan,” ujar drh. H. Agustia.

Kunjungan ini diakhiri dengan foto bersama dan ucapan terima kasih dari kedua belah pihak. BBVet Maros berharap kunjungan ini memberikan wawasan baru bagi para mahasiswa mengenai bidang kesehatan hewan. Semoga kerja sama ini semakin menguatkan sinergi antara dunia pendidikan dan praktik kesehatan hewan di lapangan.

Dengan semangat meningkatkan kompetensi generasi muda di bidang kesehatan hewan, BBVet Maros terus membuka pintu bagi berbagai institusi pendidikan untuk berkolaborasi. Terima kasih kepada Universitas Megarezky atas kunjungannya, semoga membawa manfaat bagi semua pihak!

BBVet Maros Berpartisipasi dalam Pelatihan Bioinformatika NGS untuk Pengendalian Penyakit Hewan

Surabaya, 6 September 2024 – Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros berpartisipasi dalam Pelatihan Analisa Bioinformatika Next Generation Sequencing (NGS) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan FAO ECTAD. Pelatihan ini berlangsung di Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma, Surabaya, dari tanggal 2 hingga 6 September 2024.

Acara pelatihan resmi dibuka oleh Kepala BBVF, drh. Edy Budi Susila, M.Si., yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas laboratorium kesehatan hewan di Indonesia. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh drh. Syafrison Idris, M.Si., Ketua Kelompok Pengamatan Penyakit Hewan, Direktorat Kesehatan Hewan, mewakili Direktur Kesehatan Hewan. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan laboratorium dalam melakukan pemeriksaan penyakit secara genetik, yang diharapkan dapat berperan signifikan dalam meningkatkan efektivitas penanganan dan pengendalian penyakit hewan.

BBVet Maros diwakili oleh drh. ST. Nurul Muslinah Muhiddin, Medik Veteriner Muda dari Laboratorium Bioteknologi, yang mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Materi yang disampaikan mencakup keterampilan dasar analisis bioinformatika, serta penggunaan teknologi Oxford Nanopore Sequencing. Pelatihan dipandu oleh para ahli dari The Pirbright Institute (FAO World Reference Laboratory for Foot and Mouth Disease), yaitu Dr. Antonello Di Nardo dan Dr. Andrew Shaw, dengan dukungan fasilitator dari Tim Laboratorium Penyakit Mulut dan Kuku BBVF Pusvetma.

Dengan pelatihan ini, diharapkan kapasitas laboratorium veteriner dalam mendeteksi dan menganalisis penyakit hewan berbasis genetik dapat meningkat. Hal ini akan membantu menghasilkan pengujian yang lebih akurat, cepat, dan efisien. Peningkatan kualitas diagnostik ini berperan penting dalam pengendalian penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia, yang pada gilirannya akan mendukung pemerintah dalam memitigasi dampak wabah penyakit pada sektor peternakan nasional.

Peninjauan Program Pompanisasi di Jeneponto: Upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian

Jeneponto, 4 September 2024 – PJ Bupati Jeneponto, Junaedi B., S.Sos., M.H., bersama Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si., dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Pertanian, Prof. Dr. Ir. Yusran Jusuf, S.Hut., M.Si., IPU., melakukan peninjauan terhadap instalasi Pompanisasi di dua lokasi di Kabupaten Jeneponto, yakni Desa Kaluku di Kecamatan Batang dan Desa Arungkeke di Kecamatan Arungkeke. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, drh. H. Agustia, M.P., selaku PJ Program Pompanisasi Kabupaten Jeneponto, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Achmad S. Tunru, S.P., M.Adm.Pemb.

Hasil peninjauan menunjukkan bahwa Program Pompanisasi di kedua lokasi tersebut memberikan hasil yang maksimal. Para petani setempat mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini, sehingga produktivitas sawah mereka meningkat dari yang biasanya hanya satu kali tanam per tahun, kini bisa mencapai tiga kali tanam.

“Terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian atas perhatian dan dukungannya terhadap petani di Kabupaten Jeneponto. Berkat program ini, petani dapat menanam hingga tiga kali dalam setahun,” ujar Junaedi.

Program Pompanisasi terbukti efektif dalam mengatasi masalah penurunan produktivitas sawah akibat kekeringan. Pada musim kemarau seperti saat ini, debit air sungai di sekitar sawah sangat rendah, sehingga petani mengalami kesulitan dalam mengairi lahan mereka. Namun, dengan adanya program ini, kendala tersebut dapat diatasi, dan sawah tetap produktif meskipun dalam kondisi musim kemarau.

BBVet Maros mendukung penuh Program Pompanisasi ini dengan bertanggung jawab atas pelaksanaan program di empat kabupaten, yaitu Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Soppeng. “Hingga tanggal 3 September 2024, Kabupaten Jeneponto telah menerima 972 paket Program Pompanisasi dari total target 1.031 paket, dengan 203 paket pompa telah terpasang. Sementara itu, perluasan area tanam (PAT) telah mencapai 4.709 hektar dari total target 5.434 hektar,” jelas H. Agustia.

Selain peninjauan, PJ Bupati Jeneponto juga memimpin penyaluran 157 paket Program Pompanisasi kepada kelompok tani di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Arungkeke, Kecamatan Batang, Kecamatan Binamo, Kecamatan Tarowang, dan Kecamatan Turatea.

Program Pompanisasi ini merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pertanian di tahun 2024, di mana Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui program ini.

Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan Program Pompanisasi, dapat menghubungi narahubung di nomor 0852-1121-8544.

Upacara Peringatan HUT Ke-79 Republik Indonesia

Sabtu, 17 Agustus 2024, menjadi momen bagi Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) dan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serealia (BPSI Tanaman Serealia) yang bersama-sama melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Upacara ini dilaksanakan dengan penuh rasa syukur di lapangan upacara BPSI Tanaman Serealia, di mana para peserta dengan bangga mengenakan pakaian adat Nusantara sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia.

Kepala BBVet Maros, drh. H. Agustia, M.P., diberikan kehormatan untuk membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, mengingatkan seluruh peserta akan pentingnya menjaga semangat juang dan kebersamaan dalam membangun negeri ini.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, dilakukan pemilihan pakaian adat terbaik untuk memberikan apresiasi kepada peserta yang telah berpartisipasi. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para purnabakti BBVet Maros sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka selama bertugas. Penyerahan hadiah bagi para peserta lomba semarak kemerdekaan menjadi penutup rangkaian acara dengan penuh kegembiraan.

Dalam momentum peringatan kemerdekaan ini, BBVet Maros menegaskan kembali komitmen kami sebagai pelayan publik untuk terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Semangat kemerdekaan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kita dapat terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

BBVet Maros Monitoring Penyaluran dan Pelaksanaan Program Pompanisasi di Kepulauan Selayar

Kepulauan Selayar, 15 Agustus 2024 – Tim Program Pompanisasi dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros melaksanakan koordinasi dan monitoring pelaksanaan Program Pompanisasi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Hari ini, tiga paket pompa tambahan telah disalurkan, sehingga total 31 paket pompa yang diterima oleh Kabupaten Kepulauan Selayar kini sudah sepenuhnya disalurkan ke kelompok tani.

Sebagai informasi, Kabupaten Kepulauan Selayar telah mengajukan 99 paket pompa dalam Program Pompanisasi, dan hingga saat ini 31 paket telah diterima dan disebarkan. Program ini bertujuan untuk membantu petani dalam menghadapi tantangan irigasi, terutama selama musim kemarau.

Selain penyaluran pompa, Perluasan Area Tanam (PAT) di Kabupaten Kepulauan Selayar masih menjadi perhatian khusus. Saat ini, PAT baru mencapai 345,81 hektar dari target 2.160 hektar. Diperlukan strategi dan upaya yang lebih intensif agar progres PAT dapat lebih optimal dalam waktu dekat, terutama untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah ini.

Program Pompanisasi merupakan program prioritas Kementerian Pertanian di tahun 2024. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, berkomitmen untuk memastikan produktivitas pertanian tetap terjaga, bahkan di tengah musim kemarau. “Program Pompanisasi diharapkan mampu mengatasi kendala irigasi yang dihadapi petani dan meningkatkan hasil produksi mereka,” ujar Menteri Pertanian.

Dengan Program Pompanisasi, petani di Kabupaten Kepulauan Selayar diharapkan dapat lebih siap menghadapi perubahan iklim dan memanfaatkan sumber daya air yang ada secara lebih efektif. Peningkatan PAT serta pemasangan pompa yang tepat waktu akan menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah ini.

Dirjen PKH Paparkan Strategi Besar untuk Swasembada Susu di InaRI Expo 2024

Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, memaparkan strategi besar untuk mencapai swasembada susu dan mengembangkan industri sapi perah nasional. Strategi ini dipresentasikan dalam sebuah talk show bertema “Mimpi Panjang Industri Sapi Perah Dataran Rendah di Indonesia,” yang merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Research and Innovation (InaRI) Expo 2024 di Gedung International Convention Center (ICC), KST Soekarno, Cibinong, Bogor.

Dirjen Agung menyoroti tantangan dan peluang industri sapi perah di Indonesia. Saat ini, konsumsi susu per kapita di Indonesia mencapai 16,1 liter per tahun, masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Namun, tren positif terlihat dengan peningkatan konsumsi susu sebesar 6% per tahun, mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pentingnya susu dalam pola makan sehari-hari.

Untuk mencapai swasembada susu, Ditjen PKH telah merumuskan berbagai inisiatif strategis. Fokus utama adalah meningkatkan kualitas genetik sapi perah, pengembangan kluster khusus sapi perah, dan pemanfaatan lahan potensial. Pemerintah juga berencana membangun industri peternakan sapi perah terintegrasi atau Mega Farm di luar Pulau Jawa, dengan 63 perusahaan yang telah berkomitmen untuk terlibat. Proyek ini dirancang untuk mencakup seluruh rantai pasok industri, mulai dari pengembangan lahan hingga pembangunan fasilitas pengolahan susu, dengan populasi sapi perah yang ditargetkan mencapai 1,03 juta ekor.

Selain itu, Ditjen PKH juga mendorong kampanye edukasi konsumsi susu, termasuk melalui program Gerakan Minum Susu bagi anak sekolah dasar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang melibatkan lebih dari 5.600 siswa. Langkah ini bertujuan menanamkan kebiasaan sehat sejak dini, guna mendukung swasembada susu dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Talk show ini juga menampilkan presentasi dari para ahli, termasuk Rija Fauzi dari PT. Global Dairy Alam, Anneke Anggraeni, dan Dedi Setiadi, yang membahas berbagai aspek teknologi dan manajemen dalam industri sapi perah.

“Kami berharap melalui pertemuan penting ini, kita bisa mengidentifikasi solusi yang efektif dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan industri sapi perah di Indonesia,” ujar Dirjen Agung dalam penutupannya.

Temukan informasi lebih lanjut dan ikuti perkembangan terbaru tentang industri peternakan di Indonesia di situs web kami.

Sukses Program Pompanisasi: Kabupaten Soppeng Lampaui Target Perluasan Lahan Tanam

Soppeng, 10 Agustus 2024 – Tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Soppeng untuk memonitor pelaksanaan Program Pompanisasi. Kabupaten Soppeng telah mencapai target 100% dalam distribusi 112 paket pompanisasi, yang telah disalurkan kepada 112 kelompok tani di 9 kecamatan. Selain itu, perkembangan Perluasan Area Tanam (PAT) di Soppeng menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dari target 1.728 hektar, Kabupaten Soppeng berhasil menambah PAT hingga 2.081 hektar, melebihi ekspektasi awal.

Salah satu petani penerima manfaat program, H. Syarifuddin, Ketua Kelompok Tani Kenari di Kecamatan Ganra, menyampaikan rasa terima kasihnya. Setelah menerima bantuan pompa, sawahnya seluas 148 hektar yang sebelumnya sulit terairi kini dapat menerima suplai air yang cukup, berkat pompa yang baru dipasang di lahannya.

Program Pompanisasi telah menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pertanian dalam menghadapi tantangan krisis pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, “Pompanisasi adalah solusi cepat dan efektif yang dapat segera meningkatkan produksi pangan di Indonesia, terutama di tengah perubahan iklim dan kekeringan yang mengancam produktivitas pertanian.”

Dengan keberhasilan implementasi program ini, petani di Kabupaten Soppeng kini dapat meningkatkan produksi mereka secara signifikan, mendukung ketahanan pangan nasional.

Forum Konsultasi Publik Balai Besar Veteriner Maros: Meningkatkan Pelayanan Publik dan Komitmen Anti Korupsi

Makassar, 1 Agustus 2024. Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) sukses menyelenggarakan forum konsultasi publik di Hotel Dalton Makassar yang mengundang berbagai stakeholder dan perwakilan pengguna jasa. Acara ini bertujuan untuk menyerap masukan dan saran dari para peserta guna meningkatkan kualitas pelayanan publik yang kami berikan.

Dalam forum tersebut, BBVet Maros mendapatkan banyak wawasan dan perspektif dari para stakeholder, yang sangat berharga untuk pengembangan pelayanan kami di masa mendatang. Kami berterima kasih atas partisipasi aktif dan kontribusi yang diberikan oleh semua pihak yang hadir.

Kami juga merasa terhormat dengan kehadiran Kantor Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, yang memberikan wawasan lebih lanjut tentang pentingnya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Wawasan ini menjadi panduan bagi kami untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Sebagai bentuk komitmen kami, dalam forum tersebut dilakukan penandatanganan komitmen bersama bahwa BBVet Maros akan senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan publik yang maksimal dan menghindari praktik-praktik korupsi. Kami percaya bahwa dengan integritas dan dedikasi, kami dapat mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik dan terpercaya.

Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam forum ini. Kami berharap, masukan dan saran yang diberikan dapat membantu BBVet Maros dalam memberikan pelayanan yang lebih optimal dan memenuhi harapan masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan dan pelayanan kami, silakan kunjungi website resmi BBVet Maros dan ikuti kami di media sosial.

Rakor Optimalisasi Dana Alokasi Khusus untuk Surveilans Penyakit Hewan dan Launching Proyek Perubahan

Maros, 31 Juli 2024 – Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros) menyelenggarakan rapat koordinasi secara virtual terkait optimalisasi penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung penyidikan penyakit hewan di wilayah kerjanya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dalam pelaksanaan surveilans penyakit hewan dan produk asal hewan, bekerja sama dengan Puskeswan Kabupaten/Kota di bawah naungan BBVet Maros.

Dr. drh. Muflihanah, M.Si., pemateri dalam rapat ini, menekankan bahwa surveilans yang akan dilakukan dengan memanfaatkan Dana DAK memiliki prioritas pada sejumlah penyakit utama, termasuk Antraks, Brucellosis, ASF, LSD, PMK, Jembrana, Rabies, CSF, HPAI, Surra, dan SE. “Kami berfokus pada penyakit-penyakit prioritas ini untuk menjaga kesehatan hewan di wilayah kerja kami,” ujar Dr. Muflihanah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Kelembagaan dan Sumber Daya Kesehatan Hewan, Direktorat Kesehatan hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian, drh. Irpansyah Batubara, M.Si., menekankan pentingnya peran BBVet Maros dalam mengorganisir Puskeswan di kabupaten/kota. “BBVet Maros harus memastikan bahwa Puskeswan melaksanakan tugas pengambilan, pengiriman, dan pelaporan sampel dengan tepat, serta melaporkan data tersebut ke dalam sistem iSIKHNAS,” jelasnya.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Ditjen PKH, Kementerian Pertanian, BBVet Maros memiliki tugas pokok dan fungsi untuk memetakan situasi penyakit hewan di wilayahnya. Oleh karena itu, Puskeswan kabupaten/kota diharapkan dapat melaporkan lalu-lintas hewan dan status penyakit di wilayah mereka dengan menggunakan iSIKHNAS, sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan data laboratorium dengan laporan penyakit hewan.

Dalam rapat tersebut, Kepala Bagian Umum BBVet Maros, drh. Dinar Hadi Hartawan, M.Sc., bersama Tim Pokja Teknis, juga mensosialisasikan berbagai inovasi sistem informasi terkait pelayanan kesehatan hewan. drh. Dinar menjelaskan tentang strategi “Yantek untuk Tapir Tuah” yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan veteriner, terutama untuk program distribusi ternak bantuan pemerintah. “Kami telah menyusun SOP yang mengatur proses pra-distribusi dan pasca-distribusi ternak, guna memastikan bantuan ternak berjalan optimal setiap tahunnya,” ungkapnya.

Selain itu, Tim Pokja Teknis yang diwakili oleh drh. Dini Marmansari memperkenalkan “iPelanduk,” sebuah sistem kewaspadaan dini untuk pengendalian penyakit hewan dan keamanan pangan produk asal hewan. Sistem ini menyajikan peta penyakit hewan dengan layanan visualisasi hasil uji laboratorium di website BBVet Maros. “Kami juga menyediakan ‘TanyaVet,’ sebuah layanan bot percakapan interaktif yang memudahkan masyarakat mendapatkan informasi seputar kesehatan hewan melalui website kami,” tambah drh. Dini.

Strategi “Yantek untuk Tapir Tuah” dan “iPelanduk” merupakan proyek perubahan dari drh. Dinar Hadi Hartawan, M.Sc dan drh. Dini Marmansari, yang mendapat dukungan penuh dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. drh. Agung Suganda, M.Si. Dengan peluncuran proyek perubahan ini, diharapkan pelayanan peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia semakin meningkat, mendukung tenaga kesehatan hewan serta kesehatan ternak dan ketahanan pangan secara nasional.

Pembekalan Manajemen Peternakan di Desa Pucak: Meningkatkan Produktivitas Peternak Kambing

Pemerintah berkomitmen untuk mendukung produktivitas peternakan dengan memberikan pembekalan manajemen langsung kepada peternak. Salah satu upaya tersebut baru saja kami laksanakan di Desa Pucak, Tompobulu, Maros, Sulawesi Selatan!

Dalam kegiatan ini, Balai Besar Veteriner Maros bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin untuk membekali peternak dengan materi manajemen pemeliharaan kambing. Para peternak mendapatkan pengetahuan mendalam mulai dari sistem perkandangan yang ideal hingga kesehatan ternak. Dengan pembekalan ini, diharapkan peternak dapat menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan peternakan mereka, sehingga produktivitas dan kesejahteraan ternak dapat meningkat.

Tidak hanya itu, kami juga menghadirkan Direktur Pakan, drh. Nur Saptahidayat, M.Sc., yang memberikan materi tentang manajemen pakan dan alternatif pakan ternak. Para peternak mendapatkan keterampilan baru dalam membuat pakan silase, sebuah teknik pengawetan pakan yang dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas pakan bagi ternak mereka sepanjang tahun.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan produktivitas peternakan di daerah ini. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan berbagai pihak, kami percaya bahwa peternak di Desa Pucak dapat meraih hasil yang lebih baik dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan dan program kami, serta tips dan panduan dalam peternakan, silakan kunjungi website resmi BBVet Maros dan ikuti kami di media sosial.